Manajemen Server & Klasifikasi IP Kelas A, B, C, D, dan E
Pengertian server
Server adalah sebuah sistem komputer yang menyediakan
jenis layanan tertentu dalam sebuah jaringan komputer. Server ini didukung
dengan prosesor yang bersifat scalable dan RAM yang besar,dan juga dilengkapi
dengan sistem operasi khusus, yang disebut sebagai sistem operasi jaringan.
Server ini juga menjalankan perangkat lunak administratif yang mengontrol akses
terhadap jaringan dan sumber daya yang terdapat di dalamnya contoh seperti halnya berkas atau
pencetak, dan memberikan akses kepada stasiun kerja anggota jaringan.
Server biasanya terhubung dengan klien dengan kabel
UTP dan sebuah kartu jaringan. Kartu jaringan ini biasanya berupa kartu PCI
atau ISA. Dilihat dari fungsinya, server bisa di kategorikan dalam beberapa
jenis, seperti: server aplikasi, server data maupun server proksi. Server
aplikasi adalah server yang digunakan untuk menyimpan berbagai macam aplikasi
yang dapat diakses oleh klien, server data sendiri digunakan untuk menyimpan
data baik yang digunakan klien secara langsung maupun data yang diproses oleh
server aplikasi. Server proksi berfungsi untuk mengatur lalu lintas di jaringan
melalui pengaturan proksi. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk
mengkoneksikan komputer klien ke Internet. Kegunaan server sangat banyak,
misalnya untuk situs internet, ilmu pengetahuan, atau sekedar penyimpanan data.
Fungsi server
Fungsi server boleh dikatakan sangat banyak, misalnya
untuk situs internet, ilmu pengetahuan dan lain-lain. Namun seceara sederhana
fungsi server adalah untuk penyimpanan data. Nah dari sini, semoga anda paham
dengan pengertian server.
Macam-macam server
Macam-macam server atau jenis-jenis server dapat kita
golongkan dalam beberapa golongan jjika kita lihat dari fungsinya. Misalnya :
1. Server
Aplikasi (Application Server)
Server aplikasi adalah server yang digunakan untuk
menyimpan berbagai macam aplikasi yang dapat diakses oleh client
2. Server Data
(Data Server)
Server data sendiri digunakan untuk menyimpan data
baik yang digunakan client secara langsung maupun data yang diproses oleh
server aplikasi.
3. Server
Proxy (Proxy Server)
Server proxy berfungsi untuk mengatur lalu lintas di
jaringan melalui pengaturan proxy. Orang awam lebih mengenal proxy server untuk
mengkoneksikan komputer client ke Internet.
Klasifikasi IP
IP adalah singkatan untuk Internet
Protocol, yang paling populer sistem terbuka protokol yang digunakan untuk
berkomunikasi melalui perangkat apapun jaringan yang saling berhubungan
termasuk Local Area Network (LAN) atau Wide Area Network (WAN). Sebuah alamat
IP adalah nomor identifikasi yang ditetapkan ke perangkat (misalnya komputer
atau printer) di jaringan tersebut. Perangkat lain dalam jaringan atau keluar
dari jaringan yang menggunakan alamat IP ini untuk menghubungkan ke perangkat
ini melalui protokol-protokol komunikasi seperti Transmission Control Protocol
(TCP) atau Internet Protocol (IP).
Sebuah alamat IP
terdiri dari 4 set dari 8-bit (oktet) dengan total 32-bit, masing-masing
dipisahkan oleh sebuah titik (.). Untuk masing-masing dari 4 set oktet dalam
sebuah alamat IP, nilai yang paling maksimum adalah 255 (mewakili oktet yang
berisi semua). Oleh karena itu, nilai-nilai alamat IP berkisar dari 0.0.0.0 ke
255.255.255.255, yang diterjemahkan ke 3720314628 alamat IP yang berbeda.
Contoh alamat IP dalam
desimal dan biner
Desimal : 123.45.67.89
Biner :
01111011.00101101.01000011.01011001
IP Address ada dua macam, yaitu:
1. IP versi 4 (IPv4)
Internet Protocol version 4 atau IPv4 terdiri dari
32-bit dan bisa menampung lebih dari 4.294.967.296 host di seluruh dunia. Sebagai
contoh yaitu 172.146.80.100, jika host di seluruh dunia melebihi angka
4.294.967.296 maka dibuatlah IPv6.
2. IP versi 6 (IPv6)
Internet Protocol version 6 atau IPv6 terdiri dari
128-bit. IP ini 4x dari IPv4, tetapi jumlah host yang bisa ditampung bukan 4x
dari 4.294.967.296 melainkan 4.294.967.296 pangkat 4, jadi hasilnya
340.282.366.920.938.463.463.374.607.431.768.211.456.
Pembagian Kelas IP Address
Jumlah
IP address yang tersedia secara teoritis adalah 255 x 255 x 255 x 255 atau
sekitar 4 milyar lebih yang harus dibagikan ke seluruh pengguna jaringan
internet di seluruh dunia. Pembagian ini ditujukan untuk mempermudah alokasi IP
address, baik untuk host/jaringan tertentu atau untuk keperluan tertentu. IP
address terbagi menjadi 2 bagian, yaitu network (net ID) dan bagian host (host
ID). Net ID berperan dalam identifikasi suatu network dari network yang lain,
sedangkan host ID berperan untuk identifikasi host dalam suatu network.
Perangkat lunak IP menentukan pembagian jenis kelas ini dengan menguji beberapa
bit pertama dari IP address. Penentuan kelas ini dilakukan dengan cara berikut
:
Klasifikasi IP
Class A addresses
Class A Address
dirancang untuk network yang sangat besar. Di Class A address, octet pertama
adalah network ID, dan tiga octet sisanya adalah host ID. Karena hanya 8 bit
yang dipakai untuk network ID, dan bagian pertama dari bit-bit ini digunakan
untuk mengidentifikasi bahwa address ini adalah Class A Address, maka hanya
terdapat 126 Class A network yang tersedia di jaringan internet.Namun, tiap
Class A network mampu menampung sebanyak lebih dari 16 juta hosts.
Class A ini kelas alamat
IP dimulai dengan bilangan biner 0 (desimal angka 0 sampai 127). Jaringan
diidentifikasi oleh oktet pertama (set pertama dari alamat IP). Sebagai contoh,
alamat IP 123.45.67.89 milik class A karena himpunan bilangan pertama adalah
123 (antara 0 dan 127). ID jaringan 123, sedangkan node ID 45.67.89. Alamat IP
127.0.0.1 adalah IP khusus diperuntukkan bagi internal loopback testing.
Sebagai contoh, jika seseorang menyambung ke host lokal (komputer yang sama
menjalankan server), alamat IP 127.0.0.1. Itu tidak menimbulkan lalu lintas
jaringan. Juga alamat IP 0.0.0.0 default fallback mewakili nilai dan tidak
ditugaskan untuk semua jaringan.
Class B addresses
Di dalam Class B
address, dua octet pertama dari IP address digunakan sebagai network ID dan dua
octet kedua digunakan sebagai host ID. Sehingga, sebanyak 16.384 network di
Class B tersedia. Semua Class B address berada pada jangkauan 128.xxx.yyy.zzz
hingga 191.xxx.yyy.zzz. Tiap Class B address dapat mengakomodasi hingga lebih
dari 65.000 hosts.
Class B bilangan biner
dimulai dengan 10 (angka desimal 128-191). Jaringan diidentifikasi oleh dua
oktet pertama (yang pertama dua set alamat IP). Sebagai contoh, alamat IP milik
178.95.234.23 class B, karena himpunan bilangan pertama adalah 178 (antara 128 dan
191). Jaringan ID 178,95, sedangkan node ID 234,23.
Class C addresses
Di dalam Class C
address, tiga octet pertama digunakan untuk network ID, dan octet keempat
digunakan untuk host ID. Dengan hanya 8 bit untuk host ID, tiap Class C network
hanya mampu menampung sebanyak 254 hosts. Tapi, dengan sisanya, yaitu 24 bit
network ID, class C address mampu menampung hingga lebih dari 2 juta network.
Class C bilangan biner
dimulai dengan 110 (angka desimal 192-223). Jaringan diidentifikasi oleh tiga
oktet pertama (yang pertama dari tiga set alamat IP). Sebagai contoh, alamat IP
milik 210.223.99.145 Class C, karena himpunan bilangan pertama adalah 210
(antara 192 dan 223). Jaringan ID 210.223.99, sedangkan node ID 145.
Class D addresses
Kelas D digit biner
mulai dengan 1110 (angka desimal 224-239). Class ini IP yang disediakan untuk
keperluan multicast.
Class E addresses
Class E alamat IP
dimulai dengan angka biner 1111 (berkisar 240-255 dalam format desimal). Class
alamat IP yang disediakan untuk tujuan pengujian dan tidak ditugaskan untuk
penggunaan umum.
Keuntungan :
· Berfungsi untuk
mengatur alamat masing-masing komputer dalam suatu jaringan sehingga mempermudah dalam melakukan proses bertukar suatu informasi / mengakses
internet
· Meningkatkan
performance dan keamanan dalam jaringan
Kerugian :
Ada beberapa larangan dalam menentukan IP, yaitu :
· 127 tidak boleh digunakan
sebagai net id dikarenakan net id 127/8
digunakan sebagai IP loopback, yaitu IP yang mengarah ke PC itu sendiri
· Harus mensetting IP ADRESS satu per satu.
· 0 tidak boleh
digunakan sebagai net id di karenakan net id 0/0 digunakan untuk pengarahan ke
semua komputer di internet.
· Sering terjadi IP konflik (kesamaan)
· 255 tidak boleh
digunakan sebagai net id atau host name dikarenakan 255 digunakan untuk net
mask dan IP broadcast (IP yang mengarah ke seluruh komputer pada jaringan)
Kesimpulan :
Ada 4 klasifikasi IP address, yaitu klasifikasi A, B,
C, D, dan E. Supaya antar komputer dengan komputer lain di butuhkan suatu
bahasa yang sama dimana tidak bergantung dengan aplikasi yang dipakai dan
hardware yang di pasang. Oleh karena itu dibutuhkan protokol. Untuk penanda
untuk setiap komputer digunakan sebuah alamat yaitu dengan IP
Address.
Agar masing-masing computer dapat saling brkomunikasi
dibutuhkan IP address. Dimana tiap computer dapat dihubungkan melalui media
tranmisi pengkabelan seperti UTP, STP Coaxial atau Fiber Optic. IP Address
adalah nomor unik yang ada pada computer yang bisa berguna untuk menghubungkan
banyak computer dalam jaringan sehingga juga dapat bertukar data maupun
fasilitas yang deimiliki antar Komputer tersebut yang berbeda-beda nomornya.